Ringkasan khotbah Pdm. Himawan Leenardo tanggal 2 & 4 April 2010

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" "Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu." Galatia 3:14
Ribuan tahun lalu manusia hidup di taman Eden. Suatu kondisi yang sangat baik, serba berkecukupan, tak pernah kekurangan makanan, tidak ada sakit penyakit, tinggal menikmati tidak perlu bekerja, bergaul karib dengan Tuhan. Dengan satu peraturan jangan makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat, tapi ...
Buah itu dimakan, manusia diusir dari taman Eden dan ada dalam kutuk. Pelanggaran ada hukumnya, tapi kasih Tuhan tak pernah berhenti. Dia selalu mencari manusia dan menawarkan keselamtan.
Ribuan tahun lalu manusia hidup di taman Eden. Suatu kondisi yang sangat baik, serba berkecukupan, tak pernah kekurangan makanan, tidak ada sakit penyakit, tinggal menikmati tidak perlu bekerja, bergaul karib dengan Tuhan. Dengan satu peraturan jangan makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat, tapi ...
MANUSIA TIDAK PUAS!
Buah itu dimakan, manusia diusir dari taman Eden dan ada dalam kutuk. Pelanggaran ada hukumnya, tapi kasih Tuhan tak pernah berhenti. Dia selalu mencari manusia dan menawarkan keselamtan.

Sejak jaman Adam, Kain & Habel, Nuh, Abraham, Yakub, dan seterusnya, Tuhan Selalu berinisiatif mencari manusia, karena kasih-Nya ingin menyelamatkan manusia.
Ditaman Eden tidak ada kekurangan, mengapa dalam penyediaan Tuhan yang demikian limpah manusia masih berbuat dosa? TIDAK PUAS! "Mereka belum merasa puas, sedang makanan masih ada di mulut mereka" (Mazmur 78:30). Sebaik apapun yang Tuhan sediakan, jika tidak ada rasa PUAS, tetap saja kita bersungut-sungut ... Ada celah yang membuat kita jatuh dalam dosa.
"THE LORD is my Shepherd, I shall not want." (Mazmur 23:1). Selain Tuhan tiada yang lain yang kuingini di bumi ... Benarkah demikian? Bagaimana jika Tuhan ijinkan apa yang kita cintai di bumi ini hilang? Apakah kita tetap cinta Tuhan?
PUASkan dirimu dengan apa yang Tuhan beri. Saat kita tidak puas dengan orang tua kita, sebenarnya kita sedang tidak puas dengan Tuhan; saat kita tidak puas dengan berkat Tuhan, kita juga sedang tidak puas dengan Tuhan. Tanpa rasa PUAS ... meski Tuhan Yesus disalib 10 kali pun, mungkin kita tetap TIDAK PUAS.
Ditaman Eden tidak ada kekurangan, mengapa dalam penyediaan Tuhan yang demikian limpah manusia masih berbuat dosa? TIDAK PUAS! "Mereka belum merasa puas, sedang makanan masih ada di mulut mereka" (Mazmur 78:30). Sebaik apapun yang Tuhan sediakan, jika tidak ada rasa PUAS, tetap saja kita bersungut-sungut ... Ada celah yang membuat kita jatuh dalam dosa.
"THE LORD is my Shepherd, I shall not want." (Mazmur 23:1). Selain Tuhan tiada yang lain yang kuingini di bumi ... Benarkah demikian? Bagaimana jika Tuhan ijinkan apa yang kita cintai di bumi ini hilang? Apakah kita tetap cinta Tuhan?
PUASkan dirimu dengan apa yang Tuhan beri. Saat kita tidak puas dengan orang tua kita, sebenarnya kita sedang tidak puas dengan Tuhan; saat kita tidak puas dengan berkat Tuhan, kita juga sedang tidak puas dengan Tuhan. Tanpa rasa PUAS ... meski Tuhan Yesus disalib 10 kali pun, mungkin kita tetap TIDAK PUAS.

DUA TAMAN
Taman Eden melimpah dengan berkat Tuhan. Taman Getsemani penuh dengan tekanan. Di Taman Getsemani, Tuhan Yesus punya keinginan ... yang membuat Dia PUAS ... tapi kataa-Nya "biar kehendak-Mu yang jadi." Beda dengan pasrah, dalam pasrah ada rasa terpaksa. Rasa PUAS, berarti kita setuju dengan kehendak dan rencana Allah. Belajarlah PUAS dengan apa yang Tuhan beri.
"Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu." Mazmur 17:15
"Sebab Aku akan membuat segar orang yang lelah, dan setiap orang yang merana akan Kubuat puas."" Yeremia 31:25
Taman Eden melimpah dengan berkat Tuhan. Taman Getsemani penuh dengan tekanan. Di Taman Getsemani, Tuhan Yesus punya keinginan ... yang membuat Dia PUAS ... tapi kataa-Nya "biar kehendak-Mu yang jadi." Beda dengan pasrah, dalam pasrah ada rasa terpaksa. Rasa PUAS, berarti kita setuju dengan kehendak dan rencana Allah. Belajarlah PUAS dengan apa yang Tuhan beri.
"Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu." Mazmur 17:15
"Sebab Aku akan membuat segar orang yang lelah, dan setiap orang yang merana akan Kubuat puas."" Yeremia 31:25
APAKAH TUHAN PUAS DENGAN BUAH YANG KITA HASILKAN? PUASlah dengan apa yang Tuhan berikan JANGAN PUAS dengan apa yang Anda telah berikan
Lukas 23:56b - 24:12
Tuhan Yesus bangkit. Kebangkitan-Nya bukti bahwa janji-Nya bukan omong kosong. Kuasa maut dikalahkan, kutuk dipatahkan. Kebangkitan-Nya membebaskan kita.
Sebagai seorang mahasiswa, saat kita lulus, itu tanda bahwa kita bebas dari tugas kuliah, tetapi apakah itu berarti bahwa setelah itu kita bebas terbang sesuka kita? Ada tugas lain menanti setelah itu, dunia kerja telah menanti kita membuktikan kemampuan yang kita pelajari selama kuliah. Demikian pembebasan yang kita terima dari kebangkitan Kristus, kita dibebaskan agar mampu melakukan hal-hal ilahi. Bukan bebas melakukan apa saja termasuk berbuat dosa, tetapi ada tanggung jawab menyatakan kemuliaan-Nya.
Dua hal yang harus kita lakukan sebagai wujud tanggung jawab kita:
1. TUBUH KITA ADALAH SENJATA KEBENARAN ( Roma 6:12-14)
Tubuh kita harus terpelihara dengan baik, jangan jadikan alat dosa. Pembebasan Kristus di kayu salib agar tubuh kita menjadi alat kebenaran. Tidak otomatis tubuh kita menjadi alat kebenaran, kita harus menjaga, jangan lagi menuruti keinginan daging. Dan janganlah kita menyerahkan anggota-anggota tubuh kita kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman tetapi serahkanlah kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
2. BERBUAH (Matius 25:14-30)
Seperti tuan dalam perumpamaan ayat di atas, Tuhan Yesus suatu saat akan kembali dan mencari hasil dari apa yang Dia percayakan dalam hidup kita. Dia sudah tinggalkan 'harta' dalam kehidupan kita, 5 talenta / 2 talenta /1 talenta, apa yang kita hasilkan?
Kita harus menghasilkan buah. Tuhan Yesus mencari buah, Lukas 13:6-9, bila pohon itu tidak berbuah akan ditebang. Seseorang yang sudah mempercayakan sesuatu kepada kita (investasi) pasti mau melihat buahnya, orang tua kita sudah memberikan banyak hal dalam kehidupan kita, sudahkah kita berbuah bagi mereka? Kepada Bos/pemimpin kita? Kepada gembala kita?
Jangan hasilkan buah yang masam (Yesaya 5:2). Ukuran keberhasilan 'buah' bukan kita yang menentukan tapi Tuhan. Bagus tidak hasil kerja kita, bos yang menentukan, bukan kita.
Tuhan Yesus bangkit. Kebangkitan-Nya bukti bahwa janji-Nya bukan omong kosong. Kuasa maut dikalahkan, kutuk dipatahkan. Kebangkitan-Nya membebaskan kita.
Sebagai seorang mahasiswa, saat kita lulus, itu tanda bahwa kita bebas dari tugas kuliah, tetapi apakah itu berarti bahwa setelah itu kita bebas terbang sesuka kita? Ada tugas lain menanti setelah itu, dunia kerja telah menanti kita membuktikan kemampuan yang kita pelajari selama kuliah. Demikian pembebasan yang kita terima dari kebangkitan Kristus, kita dibebaskan agar mampu melakukan hal-hal ilahi. Bukan bebas melakukan apa saja termasuk berbuat dosa, tetapi ada tanggung jawab menyatakan kemuliaan-Nya.
Dua hal yang harus kita lakukan sebagai wujud tanggung jawab kita:
1. TUBUH KITA ADALAH SENJATA KEBENARAN ( Roma 6:12-14)
Tubuh kita harus terpelihara dengan baik, jangan jadikan alat dosa. Pembebasan Kristus di kayu salib agar tubuh kita menjadi alat kebenaran. Tidak otomatis tubuh kita menjadi alat kebenaran, kita harus menjaga, jangan lagi menuruti keinginan daging. Dan janganlah kita menyerahkan anggota-anggota tubuh kita kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman tetapi serahkanlah kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
2. BERBUAH (Matius 25:14-30)
Seperti tuan dalam perumpamaan ayat di atas, Tuhan Yesus suatu saat akan kembali dan mencari hasil dari apa yang Dia percayakan dalam hidup kita. Dia sudah tinggalkan 'harta' dalam kehidupan kita, 5 talenta / 2 talenta /1 talenta, apa yang kita hasilkan?
Kita harus menghasilkan buah. Tuhan Yesus mencari buah, Lukas 13:6-9, bila pohon itu tidak berbuah akan ditebang. Seseorang yang sudah mempercayakan sesuatu kepada kita (investasi) pasti mau melihat buahnya, orang tua kita sudah memberikan banyak hal dalam kehidupan kita, sudahkah kita berbuah bagi mereka? Kepada Bos/pemimpin kita? Kepada gembala kita?
Jangan hasilkan buah yang masam (Yesaya 5:2). Ukuran keberhasilan 'buah' bukan kita yang menentukan tapi Tuhan. Bagus tidak hasil kerja kita, bos yang menentukan, bukan kita.
JANGAN ANGGAP NORMAL JIKA ANDA TIDAK BERBUAH & JANGAN PUAS DENGAN APA YANG ANDA SUDAH BERIKAN!
Masalah kenapa tidak berbuah bukan terletak kepada BENIH, tetapi pada TANAH!
* tanah keras - hati yang keras, benih tidak berbuah.
* tanah berbatu-batu - ijinkan agar kebusukan kita dibongkar, agar benih berbuah.
* tanah ada semak belukar - melakukan perintah Tuhan tapi dengan motivasi yang tidak benar, ada ujian yang harus dilalui agar kita berbuah maksimal.
* tanah yang baik - berbuah 100x, 60x, 30x, angka yang menurun bukan kebetulan. Awas! Jangan puas berbuah, kepuasan akan menurunkan standard kualitas buah.
BERBUAH DENGAN KASIH (Matius 4:19, Yohanes 21:1-14)
Yesus menampakan diri kepada murid-murid yang telah kembali kepada kehidupan lama, penjala ikan. Mujizat Tuhan lakukan untuk menarik perhatian mereka agar kembali kepada Tuhan dan kembali kepada Tuhan dan kembali kepada panggilan Tuhan, yaitu BERBUAH.
BERBUAH bukan sekedar tugas yang harus kita lakukan dengan terpaksa, lakukan karena kita mengasihi Tuhan.
* tanah keras - hati yang keras, benih tidak berbuah.
* tanah berbatu-batu - ijinkan agar kebusukan kita dibongkar, agar benih berbuah.
* tanah ada semak belukar - melakukan perintah Tuhan tapi dengan motivasi yang tidak benar, ada ujian yang harus dilalui agar kita berbuah maksimal.
* tanah yang baik - berbuah 100x, 60x, 30x, angka yang menurun bukan kebetulan. Awas! Jangan puas berbuah, kepuasan akan menurunkan standard kualitas buah.
BERBUAH DENGAN KASIH (Matius 4:19, Yohanes 21:1-14)
Yesus menampakan diri kepada murid-murid yang telah kembali kepada kehidupan lama, penjala ikan. Mujizat Tuhan lakukan untuk menarik perhatian mereka agar kembali kepada Tuhan dan kembali kepada Tuhan dan kembali kepada panggilan Tuhan, yaitu BERBUAH.
BERBUAH bukan sekedar tugas yang harus kita lakukan dengan terpaksa, lakukan karena kita mengasihi Tuhan.

God Blessed Indonesia
No comments:
Post a Comment