Ringkasan Khotbah : 07 Juni 2010 Pdp. Erman Tato
Nats Alkitab : Roma 9:20-21
" Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa? "
Ketika kita menjadi orang percaya atau anak Allah maka Tuhan ingin kita di sempurnakan dalam kehidupan kita, itu sebabnya kita mengalami pembentukan atau diproses oleh Tuhan.
Ada tiga hal yang harus kita ketahui ketika kita sedang dalam proses Tuhan :
1. Lamanya Proses pembentukan
Yang menentukan lama atau tidaknya proses itu adalah diri kita sendiri. Contoh : Bangsa Israel pada saat mereka dijanjikan untuk tinggal di tanah perjanjian, mereka harus melalui masa 40 tahun lamanya, kenapa? Karena mereka tidak siap dalam proses Tuhan, mereka masih teringat rasa nyaman dengan kehidupan di tanah Mesir, dan mereka mengeraskan hati sehingga tidak dapat melihat jauh kedepan janji Tuhan atas hidup mereka di tanah perjanjian yang penuh dengan susu dan madu. Apabila kita tidak dapat menerima pembentukan tersebut dan terus mengeraskan hati, bahkan merasa kecewa ketika berada dalam proses pembentukan, maka proses yang kita alami akan semakin lama. Namun sebaliknya apabila kita rela dan taat menerima proses dari Tuhan maka semakin cepat pula berlangsungnya proses. Segala sesuatu yang kita alami saat ini tidak terjadi secara kebetulan, tapi ada rencana Allah dalam setiap kehidupan kita.
2. Cara Pembentukan
Ketika Tuhan membentuk tiap-tiap orang tidaklah selalu dengan cara yang sama. Sebab Tuhan lebih tahu akan karakteristik dan Ia mengenal pribadi kita. Tuhan bisa membentuk kita dari berbagai cara
- Tuhan proses kita lewat masalah : Keuangan, sakit, bencana dll
- Tuhan proses kita lewat orang-orang yang ada di sekitar kita : Dikecewakan, ditipu, dihina, dicela dll
- Tuhan proses kita lewat berkat : Harta, jabatan dll.
Dalam pembentukan ini Tuhan ingin kita dapat bertahan dan menjadi saksi bagaimana kuasa dan kasih Tuhan nyata dalam kehidupan kita.
3. Bobot Masalah
Pembentukan yang kita terima dari Tuhan, sudah diukur seberapa besar bobotnya. sehingga proses yang kita alami itu tidak akan menghancurkan kita, melainkan untuk mengeluarkan hal yang terbaik dari dalam diri kita. Karena itu berhentilah untuk mengasihani diri kita sendiri, tetapi percayalah bahwa masalah itu biasa, sebab ada Tuhan dalam diri kita yang luar biasa. (Korintus 10:13)
Tuhan memerintahkan Nabi Yeremia untuk pergi kerumah tukang periuk. Disana Yeremia dapat melihat tukang periuk bekerja membuat sebuah bejana dari tanah liat. Dan Tuhan berfirman kepada Yeremia bahwa umat-Nya bagaikan tanah liat di tangan tukang periuk.
" Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. .... Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel! " Yeremia 18:4, 6
Kita akan melihat apa yang dikerjakan tukang periuk dalam membuat sebuah bejana dari tanah liat.
Berikut proses pembuatan sebuah bejana secara garis besar:
Langkah 1
Nats Alkitab : Roma 9:20-21
" Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa? "
Ketika kita menjadi orang percaya atau anak Allah maka Tuhan ingin kita di sempurnakan dalam kehidupan kita, itu sebabnya kita mengalami pembentukan atau diproses oleh Tuhan.
Ada tiga hal yang harus kita ketahui ketika kita sedang dalam proses Tuhan :
1. Lamanya Proses pembentukan
Yang menentukan lama atau tidaknya proses itu adalah diri kita sendiri. Contoh : Bangsa Israel pada saat mereka dijanjikan untuk tinggal di tanah perjanjian, mereka harus melalui masa 40 tahun lamanya, kenapa? Karena mereka tidak siap dalam proses Tuhan, mereka masih teringat rasa nyaman dengan kehidupan di tanah Mesir, dan mereka mengeraskan hati sehingga tidak dapat melihat jauh kedepan janji Tuhan atas hidup mereka di tanah perjanjian yang penuh dengan susu dan madu. Apabila kita tidak dapat menerima pembentukan tersebut dan terus mengeraskan hati, bahkan merasa kecewa ketika berada dalam proses pembentukan, maka proses yang kita alami akan semakin lama. Namun sebaliknya apabila kita rela dan taat menerima proses dari Tuhan maka semakin cepat pula berlangsungnya proses. Segala sesuatu yang kita alami saat ini tidak terjadi secara kebetulan, tapi ada rencana Allah dalam setiap kehidupan kita.
2. Cara Pembentukan
Ketika Tuhan membentuk tiap-tiap orang tidaklah selalu dengan cara yang sama. Sebab Tuhan lebih tahu akan karakteristik dan Ia mengenal pribadi kita. Tuhan bisa membentuk kita dari berbagai cara
- Tuhan proses kita lewat masalah : Keuangan, sakit, bencana dll
- Tuhan proses kita lewat orang-orang yang ada di sekitar kita : Dikecewakan, ditipu, dihina, dicela dll
- Tuhan proses kita lewat berkat : Harta, jabatan dll.
Dalam pembentukan ini Tuhan ingin kita dapat bertahan dan menjadi saksi bagaimana kuasa dan kasih Tuhan nyata dalam kehidupan kita.
3. Bobot Masalah
Pembentukan yang kita terima dari Tuhan, sudah diukur seberapa besar bobotnya. sehingga proses yang kita alami itu tidak akan menghancurkan kita, melainkan untuk mengeluarkan hal yang terbaik dari dalam diri kita. Karena itu berhentilah untuk mengasihani diri kita sendiri, tetapi percayalah bahwa masalah itu biasa, sebab ada Tuhan dalam diri kita yang luar biasa. (Korintus 10:13)
Tuhan memerintahkan Nabi Yeremia untuk pergi kerumah tukang periuk. Disana Yeremia dapat melihat tukang periuk bekerja membuat sebuah bejana dari tanah liat. Dan Tuhan berfirman kepada Yeremia bahwa umat-Nya bagaikan tanah liat di tangan tukang periuk.
" Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. .... Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel! " Yeremia 18:4, 6
Kita akan melihat apa yang dikerjakan tukang periuk dalam membuat sebuah bejana dari tanah liat.
Berikut proses pembuatan sebuah bejana secara garis besar:
Langkah 1

Di lembutkan
Proses ini ditujukan untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara pada  tanah liat. Gelembung udara yang tersisa dapat memuai pada saat tanah  liat dipanaskan/dibakar, sehingga dapat merusak bentuk atau bahkan  menimbulkan keretakan pada bentuk.
Proses dilakukan dengan menginjak-injak tanah liat atau jika dengan mesin modern, tanah liat akan di-press.
Gelembung udara disini adalah hal-hal yang tidak dikehendaki Tuhan dalam  hidup kita. Banyak kekosongan dalam hati kita yang harus dihilangkan.  Kekosongan ini akan mengganggu setiap langkah hidup kita dan membuat  kita tidak fokus dalam melakukan Firman Tuhan.
Melalui berbagai masalah yang Tuhan ijinkan, kita akan dibersihkan dari  gelembung-gelembung kekosongan. Segala hal yang tidak berkenan, seperti  sakit hati, amarah, dendam, akar kepahitan, kekecewaan, ketakutan, iri  hati, kesombongan, dan lainnya dibersihkan melalui keadaan yang Tuhan  ijinkan.
Langkah 2

Pembentukan awal
Proses ini dilakukan dengan menaruh tanah liat pada roda/meja putar, dan  membuat tanah liat menjadi center pada roda/meja putar. Meja akan  diputar sedemikian rupa dan tanah liat juga akan dibentuk. Dengan cara  ini tanah liat akan menjadi mudah untuk dibentuk sesuai dengan  keinginan.
Tuhan akan mengijinkan kita memasuki suatu kondisi yang membuat kita  menjadi fokus kepada Tuhan. Kita tidak bisa lagi berharap dan  mengandalkan kekuatan sendiri. Hal ini membuat kita benar-benar hanya  mengandalkan Tuhan.
Melalui kondisi ini, pola pikir kita akan diubahkan sehingga kita dapat  mengerti cara kerja Tuhan dalam hidup kita. Rencana Tuhan akan dibukakan  bagi kita, sehingga kita dapat melihat bahwa Tuhan memiliki tujuan bagi  hidup kita. Dengan begitu hidup kita akan menjadi mudah dibentuk oleh  Tuhan.
Langkah 3

Penambahan ornament
Proses ini dilakukan untuk menambahkan bagian pegangan atau hiasan  lainnya. Bagian tambahan tersebut (seperti pegangan gelas) akan  ditempelkan kepada body utama sehingga menjadi satu.
Setelah itu sambungan akan dihaluskan dan dipastikan kekuatannya dan aman.
Tuhan akan membawa kita ke dalam suatu proses di mana Tuhan akan  menambahkan talenta kepada kita. Tuhan akan memberikan kemampuan lebih  lagi bagi kita sehingga kita dapat berfungsi lebih baik lagi dan membawa  berkat bagi orang lain. Kemampuan ini merupakan suatu hadiah yang tidak  pernah kita pikirkan sebelumnya. Dari sosok yang tidak pernah punya  kemampuan diubahkan menjadi sosok yang berguna bagi banyak orang.
Semakin dalam proses ini, semakin bagus dan semakin kuat kemampuan yang Tuhan berikan bagi kita.
Langkah 4

Di diamkan
Proses ini dilakukan untuk mengurangi kadar air yang dapat menyebabkan  keretakan jika dipanaskan pada suhu yang tinggi. Proses dilakukan dengan  membiarkan bejana pada suhu ruangan selama satu hari atau lebih dari  satu minggu, tergantung ukuran dan bentuk.
Melalui proses ini kita akan merasa seakan-akan dibiarkan dan bahkan  ditinggalkan oleh Tuhan. Hidup kita akan terasa kering dan tawar.
Tetapi melalui proses ini Tuhan mengajarkan kita untuk benar-benar hidup  di dalam iman. Tuhan akan mengajarkan kita untuk hidup tidak  berdasarkan perasaan, tetapi berdasarkan iman kepada Yesus.
Iman yang bukan berdasarkan kepada perasaan atau mood, tetapi iman yang  tetap percaya bahwa dalam segala keadaan, dalam perasaan apapun, dalam  kondisi terburuk sekalipun, Tuhan tetap pegang kendali atas hidup kita.
Langkah 5

pemanasan awal
Setelah itu dipanaskan pada suhu di atas 1000 derajat untuk memberi kekuatan sebelum proses berikutnya.
Setelah itu kita akan memasuki proses pemanasan. Tuhan akan mengijinkan  kondisi yang membuat kita bergesekan satu sama lain, bahkan dengan  orang-orang yang terdekat.
Proses ini akan membuat kita semakin kuat dan tangguh. Besi menajamkan  besi, manusia menajamkan manusia. Jika kita dapat melalui proses ini,  kita akan menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, sehingga kita siap  menghadapi berbagai masalah yang lebih besar lagi.
Tidak ada pelajaran yang lebih baik lagi dibandingkan dengan proses ini,  untuk membuat kita siap dalam menjalankan tugas yang lebih besar lagi  yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Langkah 6

Di dinginkan
Proses berikutnya adalah pendinginan bejana sebelum masuk ke proses berikutnya. Proses ini memerlukan waktu beberapa hari.
Setelah itu kita akan dibawa lagi masuk ke dalam proses pendinginan, di  mana kita akan kembali merasa sendiri lagi. Kondisi ini akan  mempersiapkan kita untuk memasuki tahap berikutnya yang lebih ‘panas’  lagi.
Melalui keadaan ini iman kita juga semakin dipertebal karena ujian-ujian  yang ada akan membuat kita benar-benar dapat melihat bahwa Tuhan itu  hidup, membuat kita semakin percaya kepada Tuhan bahkan dalam kondisi  terburuk sekalipun.
Langkah 7

Di warnai

Pembakaran akhir
Proses berikutnya menambahkan bahan yang membuat bejana terlihat berkilau.
Setelah itu bejana dipanaskan kembali pada suhu di atas 1000 derajat,  bahkan lebih panas dari sebelumnya, untuk memberi hasil sempurna pada  proses terakhir ini.
Melalui proses ini Tuhan menambahkan kapasitas dan kemampuan dalam diri  kita. Kita akan dibawa kembali dalam suatu kondisi yang memerlukan  ekstra energi untuk dapat menyelesaikannya. Tanggung jawab yang semakin  besar membawa terpaan badai yang semakin kuat juga.
Tetapi semakin panas kondisi yang kita hadapi, itu akan membuat kita  semakin indah dan sempurna di hadapan Tuhan. Karakter kita semakin  bercahaya dan hidup kita semakin menjadi terang bagi banyak orang.
Dan pada akhirnya kita menjadi alat yang berguna untuk menggenapi  rencana Tuhan. Kita dapat melakukan tugas dan fungsi yang telah Tuhan  tetapkan bagi hidup kita.
Melalui proses ini kita dapat melihat apa yang sedang dan ingin Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita.
" Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat  dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan  tangan-Mu. " Yesaya 64:8
Bejana yang dibentuk oleh tukang periuk akan digunakan untuk tujuan  tertentu. Tukang periuk membentuk tanah liat sesuai dengan keinginannya.  Jika dia membentuk tanah liat itu menjadi sebuah gelas, maka gelas itu  digunakan untuk minum air. Jika dia membentuk tanah liat itu menjadi  sebuah pot/vas, maka pot/vas tersebut digunakan untuk tempat tanaman.  Jika dia membentuk tanah liat itu menjadi sebuah pajangan keramik, maka  pajangan keramik itu akan digunakan untuk memperindah ruangan.
Semua pembentukan punya maksud dan tujuan spesifik.
Demikian juga dengan hidup kita. Tuhan mempunyai maksud dan tujuan spesifik membentuk hidup kita. 
Yesaya 28:23-28 Proses pemurnian akan berlangsung seumur hidup, dengan  proses yang berganti-ganti. Semuanya untuk kemuliaan nama  Tuhan.Haleluyah!
1 comment:
Amin....
wauuuu, Amazing!!!!
Post a Comment