Dua bagian naskah Alkitab kuno yang terpisah di benua berbeda selama berabad-abad telah berhasil dipersatukan kembali berkat penemuan tak disengaja. Temuan tersebut akan memberikan titik terang untuk mengetahui lebih dalam tentang abad kegelapan dalam sejarah Alkitab berbahasa Ibrani.
Seperti dikutip Associated Press, Selasa (2/3/2010) kedua bagian naskah berusia 1.300 tahun itu berhasil disatukan ketika secara tidak sengaja, sebuah foto pameran penemuan potongan naskah kuno pada 2007 menarik perhatian dua orang ahli tulisan kuno asal Israel, Mordechay Mishor dan Edna Engel untuk menghubungkan keduanya.
"Keseragaman jenis tulisan, struktur naskah teknik yang digunakan dalam menulis sangat jelas menunjukkan kesamaan," kata Engel.
Dugaan mereka ternyata benar, ketika digabungkan kedua bagian itu membentuk naskah 'Song of the Sea' yang dinyanyikan dengan gembira oleh umat Israel pada masa itu setelah terbebas dari perbudakan di Mesir dan menyaksikan kehancuran tentara Firaun di Laut Merah.
Salah satu bagian nyanyian tersebut dikenal sebagai naskah Ashkar yang sebelumnya disimpan di sebuah perpustakaan buku-buku langka di Duke University, Carolina Utara dan dipamerkan untuk pertamakalinya di Museum Israel di Yerusalem pada 2007.
Ketika itulah Mishor dan Engel menemukan kemiripan Ashkar dengan bagian naskah kuno yang disebut naskah London yang menjadi koleksi pribadi Stephan Loewentheil di New York. Museum kemudian mengatur agar naskah London dibawa ke Yerusalem.
Baik Mishor dan Engel percaya kedua potongan naskah itu ditulis pada abad ketujuh di sebuah wilayah di Timur Tengah, kemungkinan besar di Mesir. Namun hingga saat ini masih belum diketahui bagaimana kedua bagian naskah itu bisa terpisah. (AP/OZ)
No comments:
Post a Comment