Thursday, June 23, 2011

Alasan Untuk Memberi

Saya tidak memiliki pekerjaan yang tetap saat ini, saya tidak memiliki usaha yang mapan, ataupun aset yang banyak. Namun kami memiliki sebuah rumah, pakaian, dan makanan yang cukup. Miskinkah kami? Rasanya tidak.

Namun berapa banyak uang yang harus dimiliki seseorang agar dianggap kaya? Dan berapa banyak uang yang harus diberikan seseorang agar dianggap dermawan?

Sangat sulit menjawabnya, bukan? Sebenarnya, tidak ada jawaban yang tepat untuk kedua pertanyaan itu. Rasul Paulus tidak membuat peraturan tentang seberapa besar seseorang harus memberi, dan juga tidak mengatakan bahwa hanya orang kaya yang harus memberi. Sebaliknya, ia menantang jemaat di Korintus dengan menceritakan kepada mereka tentang orang-orang percaya di Makedonia yang “sangat miskin” namun memberi “melampaui kemampuan mereka,” yakni “memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah” (2Korintus 8:2-5).

Ia mengingatkan para pembaca suratnya akan Juruselamat mereka, Tuhan Yesus, yang mampu mengubah kemiskinan duniawi menjadi kekayaan surgawi supaya mereka menjadi kaya dalam kehidupan yang kekal. Lepas dari apakah kita merasa diri miskin atau kaya, kasih kita kepada Tuhan seharusnya menjadi alasan bagi kita untuk bersikap murah hati dalam hal memberi.
 
Sudahkah kita memberi diri kita kepada TUHAN, dan sudahkah kita memberi kepada sesama kita yang membutuhkan, makanan, minuman, pakaian, dan kasih kita?
 
Berikanlah keselamatan yang sudah kita terima dari TUHAN kepada sesama kita, melalui senyum kita, melalui bantuan kita, melalui uluran tangan kita. Senyuman, bantuan, dan uluran tangan kita kepada sesama tidak akan membuat kita semakin miskin, tetapi kita justru semakin menarik kasih dan berkat TUHAN atas hidup kita.
 
TUHAN memberkati.
(SKK)

No comments: